Selasa, 21 Februari 2017

Meraih Cinta Allah dengan Tiga Amal Unggulan

Meraih Cinta Allah dengan Tiga Amal Unggulan

By Suci Handayani

Allah selalu mengirimkan wali-waliNya kepadaku di saat titik nadhir kehidupanku. Sepertinya Dia tak ingin membiarkanku terhempas kedalam keterpurukan yang menjumudkan. Boleh jadi  hanya untuk memberi nasihat, ataupun untuk mengingatkanku tentang keagunganNya.

Tepatnya beberapa hari yang lalu, wanita yang selama ini sering terlihat di pagi hari itu mendekatiku. Dia menyapaku dan menyampaikan empati dan pesan moral agar aku bersabar. Aku selalu dibuat terpukau jika dipertemukan dengan orang-orang yang bisa menambahkan kecintaanku pada Allah. Dan hari itu aku seperti sedang mengikuti training motivasi religiositas, yang valuenya pasti tak murah.

Wanita itu bertutur bahwa Allah itu sangat besar kasih sayangNya jika kita sudah menjadi kekasihNya. Dan tak akan ada harapan yang tak terkabulkan jika kita mengutarakannya di atas sajadah. Manusia kerap dihadapkan dulu pada berbagai permasalahan agar semua rangkaian pembelajaran itu menjadi sebuah kekuatan buat dirinya agar mau mendekatiNya.

Dia pun bercerita tentang nikmatnya ditinggal wafat suaminya ketika anak-anaknya masih kecil. Namun dibalik itu semua, Allah kini menjadikan anak-anaknya menjadi pribadi yang bertanggungjawab dan mandiri. Hingga secara finansial anak-anaknya sekarang sudah matang.  Namun pastinya kesuksesan mereka tidak semata karena tingginya intelegensi dan pendidikan mereka semata.
Besarnya cinta Allahlah yang mendorong semua itu. Semakin lama semakin ia rasakan bukti cinta Allah, setelah ia benar-benar  pasrah dan berdo'a sama Allah.

Dia bertutur bahwa ada amal unggulan yang slalu dia dawamkan sejak ia duduk di SMU. Yang aku yakini bahwa hal itulah yang memancing cintanya Allah, sehingga anak2nya pun dijadikan qurrota a'yun yang cemerlang hidupnya, hingga mereka hidup dalam kecukupan yang luar biasa.

1. Jangan Berhenti Tahajud

Karena tahajud itu ibadah pilihan, hanya hamba hambaNya yang sholeh lah yang bisa mendirikannya. Ini sesuai dengan firman Allah:

"Yang termasuk dalam hamba-hambaKu yang baik adalah orang-orang rendah hati, apabila orang-orang jahil menyapa, mereka akan mengucapkan kata-kata baik, dan orang yang melalui malam dengan bersujud untuk Tuhan mereka." (Q.S: Al-Furqan: 63 - 64).

Tengah malam adalah saat lelah-lelahnya tubuh dan nikmatnya tidur. Sementara Allahpun punya hak untuk disebut-sebut dan disembah penuh penghormatan di penghujung malam itu. Allah  ingin mendengar hambaNya merintih berdo'a memohon apa saja yang dia butuhkan. Manusia-manusia pejuang tahajud inilah yang biasanya bermental baja dalam menghadapi hari yg akan ia hadapi. Tak heran karena ketaatan nya ini menjadikannya sering meminta cahaya Allah di kala orang lain terlelap, maka Allahpun tak segan-segan mengucurkan rahasia hikmah dan cahayaNya agar ia bisa melewati hidupnya dengan penuh taqwa dan tawakkal padaNya maka dicukupilah segala keperluannya.

.....وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)

"Siapa saja yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka. Dan siapa saja bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (Q.S Ath-Thalaq: 2-3)

2. Selalu Dirikan Shalat Hajat

Rasulullah saw bersabda:

“Siapa saja mempunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu Adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian shalat dua rakaat (shalat Hajat)....” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Karena manusia tak terlepas dari keinginan-keinginan yang ia butuhkan selama di mayapada ini. Bagaimana Allah tega membiarkan orang-orang yang slalu bergantung pada Allah. Karena orang-orang yang bergantung pada Allah hakikatnya mempercayakan diri nya seutuhnya untuk diurus oleh Allah. Maka tidak mustahil jika dia lebih dicintai Allah dan dicukupkan segala hajatnya.

“Dan mintalah pertolongan kepada Tuhanmu dengan melaksanakan shalat dan dengan sikap sabar.” (QS Al-Baqarah [2]: 45)

3. Selalu Mengamalkan Puasa Daud.

Puasa adalah ibadah yang bisa jadi mudah atau bisa juga susah. Puasa itu mudah jika niatnya hanya untuk menggeser jadwal makan. Namun sejatinya puasa hakiki ternyata benar-benar puasa yang harus melibatkan seluruh anggota tubuh yang lain untuk melakukan puasa.
Pantas saja Allah mengingatkan bahwa puasa itu untukKu dan Aku yang akan membalasnya. Karena puasa adalah ibadah yang langsung berurusan dengan Allah.

Dan do'a orang yang berpuasa itu amat dijanjikan proses pengesahannya. Bagaimana tidak, saat ia melakukan puasa khusus itu ia berhasil menjaga lisannya karena takut kepada Allah, dihindarkan matanya dari hal-hal yang tidak disukai Allah, dan hatinyapun ia jaga. Karena ia tahu bahwa Allah itu Maha mengetahui segala perkataan hatiNya.
Tak heran jika orang yang rajin berpuasa pasti dicap sebagai kekasih Allah, karena kedekatannya itulah yang membuat ia dicintai Allah. Sehingga do'a dan pikatannya tak asing lagi untuk disambut.
Dan puasa daud adalah salah satu puasa sunnah yg paling dicintai Allah. Yang kedudukannya menjadi puasa sunnah yang istimewa.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا

“Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam  malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan buka sehari.”
Pastinya setiap orang memiliki amal unggulan masing-masing sesuai dengan kadar kemampuan dan pengetahuannya, lakukanlah ibadah-ibadah yang sekiranya akan mendekatkanmu kepada Allah. Maka tunggulah balasan cinta yang lebih dahsyat dariNya. Wallahu a'lamu bish-shawab.

*Subhanallah, terima kasih Ibu Danar Nasution untuk inspirasi spiritualnya pagi itu. Pertemuan kita sepertinya diatur olehNya. Semoga Allah selalu melindungi Ibu dan anak-anak ibu.

Ciledug, ditemani bau tanah basah dan kicauan burung, 26 Januari 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar