Elegi Sang Mantan Buruh
Di masa lalu kau selalu tegap melangkah
Melintasi ramaimu demi masa depan yang cerah
Tak kutemukan kata payah dalam kamusmu
Karena delusimu lebih berarti dari sekedar lelah
Kutatap dari cermin kau menyisir rambut
Merapihkan seragam buruh tanpa kalut
Tersembunyi sukma menggebu dari sorot bola matamu
Saat hendak beranjak menuju ajang rodimu
Saat kami terlelap
Kau jelas sedang bersama mesin yang menderu
Membelah kala yang tak terhitung jaraknya
Agar teguh dan berpihak pada sangkamu
Selang waktu surat PHK kaukecup
Maka hidupmu pun kuncup
Tak ada lagi seragam
Semua bintang di mimpimu padam
Hanya malam-malam panjang yang kau lewati
Tanpa pancaran cahaya bintang di angkasa hati
Tangerang, 13 Februari 2020
#puisisucihandayani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar